Jumat, 18 Maret 2011

Delinavit / Pelukis Uang Di Indonesia

wah agan tahu kan pastinya setiap uang kertas yang dikeluarkan tentu memiliki perancang atau pelukisnya. Biasanya para perancang atau pelukis uang tersebut dituliskan di bagian bawah berupa nama dan singkatan del, yang artinya delinavit atau pelukis uang.


uang ini gan dilukis oleh soeripto


sedangkan uang yang ini gan dilukis oleh heru soeroso

ternyata gan uang-uang kertas yang mencantumkan nama pelukisnya tidak terlalu banyak gan, dimulai dari tahun 1952 sampai sekitar 1980an. Uang kertas yang berasal dari jaman penjajahan belanda, jepang sampai ori tidak ada yang mencantumkan nama pelukisnya gan.  



yuk mari kita lihat gan seperti apa rupa para pelukis uang indonesia gan.
1. Bapak yunalies gan


yunalies

lahir di bukittinggi, 14 juni 1924. Mulai bekerja di peruri pada 1 agustus 1955 sampai wafat di jakarta 10 september 1976.

ini dia hasil karyanya gan sangat banyak sekali, diantaranya adalah:
Seri pekerja 1958, 1963 dan 1964




seri sandang pangan dan sudirman pecahan 1 dan 2,5 rupiah

 
dan salah satu masterpiecenya yaitu rp.10.000 barong 1975 gan




2. Bapak sadjiroen gan


sadjiroen

lahir di kendal 4 maret 1931, mulai bekerja di peruri pada 12 desember 1955 sampai dengan 1 april 1987.



ini dia gan hasil karyanya yang terkenal adalah seri sudirman mulai dari pecahan rp.5 sampai dengan rp.10.000


3. Bapak risman suplanto gan


risman suplanto

lahir di magelang 13 september 1927 dan mulai bekerja di peruri pada 16 juli 1956 sampai dengan 1 oktober 1984. 



ini gan hasil karyanya yang terkenal adalah pecahan rp.500 1977



4. Bapak heru soeroso gan

lahir di purwokerto 22 desember 1936. Mulai bekerja di peruri pada 26 september 1961.


heru soeroso


ini dia gan sebagian hasil karyanya yang terkenal adalah pecahan rp.100 burung dara 1984


5. Bapak al. Roring gan

lahir di gombong 15 agustus 1934, mulai bekerja di peruri pada 12 oktober 1964 sampai dengan 1 september 1990.


al. Roring


ini dia gan hasil karyanya yang terkenal adalah pecahan rp.1000 1987 sisingamangaraja dan rp.5000 1980 pengasah intan. Uang kertas sisingamangaraja merupakan uang kertas terakhir yang mencantumkan nama pelukisnya.



6. Bapak sudirno gan

lahir di pacitan 9 juni 1942 dan mulai bekerja di peruri pada 22 juni 1965.


sudirno

ini dia gan hasil karyanya antara lain pecahan rp.1000 dr. Soetomo 1980 dan rp.10.000 kartini 1985.

7. Bapak drs soeripto gan
lahir di klaten 16 agustus 1946, mulai bekerja di peruri pada 4 november 1965.


drs. Soeripto

ini dia gan hasil karyanya berupa uang kertas emisi tahun 1980an. Berikut sebagian uang kertas karya drs soeripto.



seperti disebutkan di atas gan, uang-uang kertas yang mencantumkan nama pelukisnya dimulai dari seri tahun 1952 (seri kebudayaan). Lalu siapakah pelukis uang kertas yang namanya pertama kali tercantum di uang negara kita gan?

Uang kertas pertama terbitan bank indonesia adalah pecahan 5 rupiah kartini 1952 yang dicetak oleh thomas de la rue & co.


ini gan uang pertama terbitan bank indonesia

siapakah perancang atau pelukis uang kertas bi yang pertama ini gan?
Setelah diperhatikan dengan teliti di bagian bawah uang ternyata pelukisnya adalah orang asing yaitu c.a. Mechelse. Hebat bukan? Seorang asing yang mungkin saja karyawan percetakan tdlr bisa merancang dan menggambar uang kita dengan sedemikian indahnya.



lalu bagaimana dengan pecahan berikutnya yang dicetak oleh pertjetakan kebajoran dan johan enchede? Ternyata pecahan 10 rupiah 1952 yang bergambar dewi sri juga dirancang dan digambar oleh orang asing yaitu s.l. Hartz.




pecahan-pecahan yang lebih besar merupakan hasil karya yang berlainan antara pelukis asing dan lokal gan:


abdulsalam pada pecahan 25 rupiah 1952





oesman effendi pada pecahan 50 dan 500 rupiah 1952




c.a mechelse kembali melukis pecahan 100 rupiah 1952




masino bessi pada pecahan 1000 rupiah 1952.

Karena banyak sekali pelukisnya (5 orang untuk 7 pecahan) maka tidaklah heran kalau seri kebudayaan memiliki corak yang sangat berbeda antara masing-masing pecahannya. Kita lihat bahwa 2 diantaranya memiliki gambar pahlawan yaitu kartini pada pecahan 5 rupiah dan diponegoro pada pecahan 100 rupiah. Persamaan antara keduanya adalah dilukis oleh orang yang sama yaitu c.a. Mechelse. Karena adanya 2 gambar pahlawan pada seri ini maka sepatutnya seri kebudayaan dinamakan juga seri pahlawan dan kebudayaan.

Makna dan arti dari gambar pada uang kertas sangatlah dalam, berikut cuplikan baskoro suryo banindro dari jurusan desain komunikasi visual, fakultas seni dan desain institut seni indonesia, yogyakarta dan universitas kristen petra, surabaya

gambar pada uang kertas adalah salah satu hasil karya seni rupa, di dalam uang kertas terkandung nilai estetika yang berhubungan dengan masalah keindahan visual, antara lain tersusun atas elemen huruf, gambar, warna serta teknik cetak yang khas. Selain itu gambar pada uang kertas sarat dengan muatan informasi, atau bahkan kode visual.

Memahami seni adalah usaha membaca simbol yang digunakan dalam budaya masyarakat tertentu, manusia dapat mengekspresikan dan memancarkan pengalamannya dalam bentuk ujud atau rupa.

Dalam gambar uang kertas, ekspresi visual yang dituangkan dapat mencerminkan gagasan, ide, konsep atau muatan politik terkait legitimasi dan ideologi. Melalui uraian semiotika visual gambar uang kertas yang pernah beredar di indonesia, akan dikaji makna-makna simbolik bahasa rupa di dalamnya.

Uang kertas seri ”pahlawan dan kebudayaan” dengan gambar ra kartini emisi tahun 1952 nominal lima rupiah adalah uang kertas pertama yang dikeluarkan oleh bank indonesia. Dirancang oleh c.a. Mechelse, dicetak oleh thomas de la rue.

Dominasi warna monokromatik biru, dipenuhi dengan stilasi pohon hayat, flora dan fauna. Konotasi makna simboliknya, ra. Kartini adalah pahlawan wanita dan sebagai pelopor emansipasi di indonesia sudah sepantasnya mendapat pengakuan dan penghargaan secara nasional.

Ragam hias pohon hayat, stilasi flora dan fauna mencerminkan bahwa indonesia kaya akan nilai tradisi yang bersumber dari warisan budaya leluhur. Mitos yang muncul dari kode visualnya menyampaikan bahwa indonesia adalah bangsa yang dapat menghargai jasa pahlawannya serta menjunjung tinggi nilai tradisi dan budayanya sebagai salah satu aset bangsa yang besar.


SEMOGA BERMANFAAT

Misteri Jejak-Jejak Kaki Setan Devon

Pada tanggal 5 Maret 2009, Jill Wade dari Devon, Inggris, dikejutkan dengan adanya jejak-jejak misterius di atas salju di kebun belakang rumahnya. Jejak-jejak ini mengingatkannya kepada sebuah misteri yang terjadi lebih dari 150 tahun yang lalu.

Jill yang telah berusia 76 tahun berkata:
"Aku melihat ke kebun belakang rumahku dan sangat terkejut. Aku benar-benar tidak bisa mempercayainya. Jejak-jejak kaki itu berbentuk kuku belah dan tidak ada jejak lain di atas salju."

 
Jejak di kebun belakang rumah Jill Wade

Penemuan Jill segera menarik perhatian Centre for Fortean Zoology (CFZ), sebuah organisasi Cryptozoology, yang segera mengirim tim untuk memeriksa jejak-jejak tersebut.

Jika mereka berhasil memecahkan misteri ini, mungkin mereka juga akan memecahkan misteri serupa yang telah berusia lebih dari 150 tahun, yaitu misteri jejak-jejak kaki setan Devon.


Mari kita flashback 156 tahun ke belakang.

Pada tanggal 8 Februari 1855, salju tebal turun di Devon selatan selama seharian. Hujan salju itu baru berhenti kira-kira pada tengah malam dan saat itu para penduduk Devon sudah lelap dalam tidurnya. Namun, sesuatu sedang terjadi di luar.

Pagi harinya, para penduduk mulai bersiap untuk melakukan aktivitasnya. Tiba-tiba mereka melihat ada sesuatu yang tidak biasa di atas permukaan salju. Mereka menemukan jejak-jejak aneh!

 

Jejak-jejak itu memiliki pola seperti kuku belah. Saksi lain mendeskripsikan bentuknya seperti huruf U atau seperti tapal kuda. Ukuran panjangnya adalah 4 cm hingga 6,25 cm dan jarak antara jejak kaki sekitar 20 cm.

Tidak ada jejak lain di permukaan salju. Hebatnya, jejak-jejak tersebut terlihat hingga 160 km jauhnya dari Exmouth hingga Topsham.

Apa yang lebih membingungkan adalah letak jejak-jejak tersebut. Pada beberapa lokasi, jejak-jejak tersebut terlihat menghampiri pintu rumah penduduk, namun kembali menjauh. Di tempat lain, jejak tersebut terlihat di atap rumah.

Lalu, ada juga jejak yang terlihat menghadap sebuah tembok setinggi 4 meter dan muncul di sisi lain dari tembok, seakan-akan mahkluk tersebut berjalan menembus tembok.

Di sungai Exe, jejak tersebut terlihat pada dua sisinya, entahkah makhluk itu menyeberangi sungai tersebut atau ada dua makhluk yang berjalan di kedua sisi sungai.


Makhluk apakah yang telah menciptakan jejak-jejak tersebut?

Setelah pagi itu, berita mengenai fenomena jejak kaki misterius telah menyebar hingga ke luar Devon. Harian Times of London mendeskripsikan jejak tersebut sebagai berikut:
"Jejak itu lebih mirip makhluk yang berjalan dengan dua kaki dibanding makhluk yang berjalan dengan empat kaki dengan jarak antara jejak sekitar 8 inci. Kesan yang bisa ditangkap dari jejak tersebut adalah mirip dengan sepatu keledai."

 

Jika yang bertanggung jawab atas jejak tersebut adalah seekor hewan, maka para penduduk tidak pernah tahu hewan yang bisa meninggalkan jejak seperti itu. Jadi, rumor pun beredar.


Devon disebut-sebut kedatangan makhluk misterius yang tidak dikenal!

Karena faktor ini, beberapa pemuka agama menduga kalau jejak kaki tersebut ditinggalkan oleh setan yang sedang berkeliaran mencari para pendosa. Ide ini tentu saja ditolak oleh banyak orang. Namun dugaan ini memberikan nama untuk fenomena ini, yaitu Jejak-jejak kaki setan Devon.

Ketika mendengar istilah jejak-jejak kaki setan, jangan membayangkan kalau jejak-jejak tersebut berukuran raksasa. Ukuran panjangnya hanya 4-6 cm sehingga cukup masuk akal jika kita beranggapan jejak ini diciptakan oleh hewan.

Dan itulah yang segera dilakukan oleh beberapa orang yang menolak teori jejak setan. Mereka bergegas memberikan dugaan yang lebih rasional.

Misalnya Pendeta G.M Musgrave yang kemudian segera mengirim surat kepada harian Illustrated London news untuk memberitahukan mengenai adanya dua ekor kanguru yang terlepas dari kebun binatang pribadi milik Mr. Fische di Sidmouth.

 

Tetapi kalau memang ada kanguru yang terlepas, mengapa dua hewan ini tidak terlihat oleh penduduk desa? Bahkan tidak ada kepastian lebih lanjut apakah benar-benar ada kanguru yang terlepas atau tidak sehingga berita itu kemudian hanya dianggap sebagai rumor.

Sir Richard Owen, seorang ahli biologi kenamaan, percaya kalau jejak itu ditinggalkan oleh seekor Badger (Hewan sejenis Musang) yang berkeliaran di desa untuk mencari makan. Menurutnya, jejak yang aneh itu tercipta karena kebiasaan hewan itu menaruh kaki belakangnya ke jejak yang dibuat oleh kaki depan.

 
Badger - Hewan sejenis Luwak

Namun, Sir Owen tidak pernah secara langsung mengobservasi jejak tersebut dan mendasarkan teorinya hanya pada deskripsi para saksi. Dan memang, teorinya tidak terbukti.

Selain Badger, ada yang menyebutkan racoon, keledai, tikus, berang-berang ataupun hewan lainnya. Sayangnya, tidak ada satupun diantara hewan tersebut memiliki jejak kaki yang serupa dengan jejak kaki Devon.

Sebagian lain percaya kalau jejak-jejak kaki tersebut dibuat oleh seorang iseng yang mungkin ingin menciptakan kehebohan. Namun teori ini memiliki kelemahan. Jika memang jejak itu dibuat oleh orang yang iseng, mengapa tidak terlihat adanya jejak lainnya di atas salju?

Bagaimana bisa jejak tersebut terlihat hingga 160 km? Dan jika memang orang itu hendak menciptakan kehebohan, mengapa ia tidak menciptakan jejak kaki yang lebih besar dan lebih mengerikan seperti jejak harimau?

Jadi, misteri ini tetap tidak terpecahkan. Usaha untuk memberikan penjelasan rasional atas peristiwa ini berlangsung hingga abad 20 ketika sejumlah penulis modern mencoba untuk menawarkan alternatif penjelasan.

Misalnya, pada tahun 1985, terbit sebuah buku berjudul "The Devil's Footprints: The Great Devon Mystery as it was reported in the newspapaer of 1855" yang ditulis oleh Geoffrey Household.

Dalam bukunya, ia mengajukan teori kalau jejak-jejak aneh tersebut mungkin telah diciptakan oleh sebuah balon eksperimen. Ia mengaku mendapatkan informasi kalau sebuah balon telah terlepas tanpa sengaja dari galangan kapal Devonport.

Balon itu terikat dengan sebuah tali yang menggantung dengan besi di ujungnya. Besi inilah yang dianggapnya telah membuat jejak-jejak misterius tersebut.

Sumber Household adalah seorang pria lokal bernama Major Carter yang mengetahui hal ini dari kakeknya yang bekerja di galangan kapal itu. Menurutnya, pada waktu itu, informasi ini dirahasiakan karena balon itu juga merusak beberapa rumah kaca dan jendela rumah penduduk sebelum akhirnya jatuh di Honiton.

Tetapi, pertanyaannya adalah, bagaimana mungkin sebuah balon bisa menciptakan jejak yang konsisten dengan jarak 8 inci (20 cm) atau jejak yang sampai ke pintu rumah penduduk dan kembali? Apakah balon itu memiliki kecerdasan artifisial yang membuatnya bisa berpikir?

Penulis lain, Mike Dash, yang menulis sebuah artikel mengenai jejak setan Devon di Fortean Studies, percaya kalau jejak tersebut ditinggalkan oleh hewan pengerat yang melompat seperti tikus hutan.

Tidak heran kalau jejak-jejak ini juga bisa ditemui di atap rumah. Menurutnya, jejak yang ditinggalkan oleh lompatan tikus sangat mirip dengan jejak hewan berkuku belah karena pergerakan otot kakinya ketika melompat.

Teori ini bukan sesuatu yang baru karena memang sudah sering disinggung sebelumnya. Namun, sekali lagi, tidak ada hewan pengerat yang diketahui memiliki jejak seperti itu.

Penulis lain, seperti Joe Nickell yang skeptis, lebih percaya kalau kisah ini hanyalah sebuah hoax. menurutnya, bagaimana mungkin jejak itu bisa mencapai 160 km? Apakah ada penduduk yang mengikuti jejak tersebut hingga 160 km pada hari itu?

Cukup masuk akal. Namun, dokumentasi mengenai peristiwa ini cukup lengkap sehingga jika kisah ini sebuah hoax, maka pastilah hoax tersebut diciptakan oleh media yang terbit pada tahun itu. Tetapi pandangan ini pun tidak didasarkan atas bukti yang kuat.

Pandangan lain yang mirip dengan Joe adalah jejak ini tercipta akibat histeria massa. Mungkin para penduduk telah melihat jejak-jejak hewan yang beragam dan menganggapnya sebagai jejak yang sama.

Joe juga beranggapan seperti itu. Menurutnya, deskripsi saksi yang berbeda-beda membuat kemungkinan ini menjadi lebih kuat.

Tentu saja teori ini adalah jalan keluar yang paling gampang. Namun, bagi peneliti lain, misteri ini menarik karena mungkin ada makhluk cryptid yang hidup di Devon.

Selain itu, walaupun kasus Devon adalah yang paling terkenal, misteri sejenis ini ternyata juga pernah disinggung dalam beberapa catatan sejarah lainnya.

Salah satu penulis yang pernah menyinggungnya adalah Ralph of Coggeshall, seorang penulis yang hidup pada abad ke-13. Dalam tulisannya, Ralph menceritakan mengenai sebuah peristiwa yang terjadi pada tanggal 19 Juli 1205 dimana jejak-jejak kaki misterius muncul setelah terjadi badai.

Lalu, Kapten Sir James Clark Ross, komandan kapal yang pernah menjelajah kutub selatan. Ia juga menceritakan peristiwa yang serupa.

Pada Mei 1840, kapal mereka mendarat di pulau Kerguelen dan menemukan adanya jejak-jejak misterius di salju tanpa melihat adanya hewan yang bertanggungjawab atas jejak-jejak tersebut.

Dalam bukunya yang berjudul "Voyage of Discovery and Research in the Southern and Antarctic Regions", Kapten Ross menulis:
"Kami tidak melihat satu pun hewan darat. Dan kami menemukan jejak yang mirip dengan jejak keledai yang ditemukan oleh tim yang dipimpin oleh Letnan Bird.

Jejak itu dideskripsikan oleh Dr. Robertson sebagai jejak yang berukuran lebar 3 inci dengan kedalaman sekitar 2,5 inci. Jejak itu juga memiliki tekanan di masing-masing sisi dan bentuknya terlihat seperti tapal kuda.

Sangat tidak mungkin kalau hewan itu berasal dari kapal yang terdampar. Mereka mengikuti jejak itu selama beberapa jauh dengan harapan melihat hewan yang menciptakannya, namun tidak menemukan apa-apa hingga sampai ke daratan berbatu yang tidak bersalju."

Mungkin peristiwa-peristiwa yang disinggung Coggeshall dan Kapten Ross tidak ada hubungannya dengan peristiwa Devon. Namun jika sebuah fenomena misterius terjadi beberapa kali, maka ada sesuatu yang perlu diselidiki.

Karena itu, ketika Jill Wade menemukan jejak-jejak misterius di kebun belakang rumahnya, antusiasme segera menjalar diantara para cryptozoologyst.

Kali ini, mereka memiliki tempat kejadian perkara dengan jejak yang masih terlihat, mereka memiliki foto jejak tersebut dan mereka bisa memikirkan ulang misteri ini dengan mengacu kepada ilmu pengetahuan modern sambil berharap memecahkannya.

 

Jejak yang ditemukan Jill memiliki panjang 13 cm dan jarak antara jejak sekitar 28 sampai 43 cm. Ukuran ini tidak sesuai dengan jejak hewan yang dikenal saat ini.

Tetapi Jonathan Downes dari CFZ optimis kalau misteri ini akan terpecahkan. Ia dan timnya sedang meneliti kemungkinan kalau jejak itu diciptakan oleh seekor kelinci yang cacat.

Ia juga berharap kalau misteri yang terjadi 156 tahun lalu ikut terpecahkan. Mengenai Jejak di kebun belakang Jill, Downes berkata:
"Apakah aku percaya kalau setan telah datang dari lubang neraka dan berkeliaran di sebuah kebun di utara Devon? Tentu saja tidak.

Jika kamu bertanya apakah ada hal-hal yang tidak bisa dijelaskan oleh ilmu pengetahuan modern, maka jawabannya adalah ya.

Namun pengetahuan manusia selalu berkembang dan aku percaya kalau sesuatu yang saat ini dikategorikan sebagai fenomena paranormal, suatu hari nanti akan dapat dijelaskan oleh ilmu pengetahuan."

Apakah jejak kaki di kebun belakang rumah Jill memiliki hubungan dengan jejak kaki setan Devon tidak diketahui dengan jelas. Namun kita berharap penelitian CFZ akan membawa sedikit titik terang, paling tidak alternatif kemungkinan yang baru.

Sumber : 

Seni Menakjubkan dan Kreatif Dengan Media Kelereng

Kelereng adalah sebuah bola-bola kecil yang terbuat dari kaca. Benda ini terkenal di seluruh dunia akan permainannya yang khas dan sederhana.

Tapi, apakah Anda pernah terpikir bahwa kelereng itu adalah media seni yang luar biasa indahnya? Jika anda bilang biasa saja, Anda harus melihat hasil kreatifitas para seniman di seluruh dunia dalam hal "kelereng".



1. Stan Skipper of Starroots Glass Design in Eugene, Oregon

Karya seorang Seniman, Musisi, Mahasiswa Seni dan seniman kaca sejak 1996.







2. Gateson Recko of Universe Marbles in Swedesboro, New Jersey

Mantan seniman grafitti, Co-Founder Hot Soup, Seniman dengan tema ruang Angkasa.






3. Richard Charles Hollingshead ll of Route 66 Glass Works in Albuquerque, New Mexico

Richard Charles Hollinshead adalah seniman yang sudah berkeluarga, dan tinggal di workshop kaca route 66. Dia menemukan cara untuk menghias kelereng dengan cara men-design di sebuah tabung tembus pandang, lalu dipanaskan dan dibentuk seperti kelereng.






4. John Bridges of Eye Candy Arts in Eugene, Oregon

Setelah bekerja di bidang elektronika, John Bridges mulai mengekspresikan jiwa seninya kepada kelereng. John Bridges sangat menyukai tema "kehidupan nyata" kepada kelereng yang dibuatnya.






5. Kris Parke Cortland, Ohio

Kris Parke adalah seorang yang baru memasuki dunia seni kelereng. Ia sangat menyukai tema "colorful". Hasil karyanya sangat sederhana, tapi sangatlah indah.






6. Mike Gong of Gong Glass in Portland, Oregon

Karyanya sangatlah unik dan berbeda dari seniman lain. Kelereng hasil karya Mike Gong ini selalu bertemakan humor, Mimpi dan Cinta akan kehidupan





7. Ben Burton of Ben Burton Glass in Oahu, Hawaii

Ben Burton adalah seniman pecinta alam yang berasal dari Hawaii. Begitupun hasil karyanya, kelereng buatan Ben Burton ini sanagt ternspirasi oleh keindahan alam dan lingkungan.





8. Paul and Aimee Katherman of Katherman Glass in Columbia, Pennsylvania

Pasangan Suami-Istri seniman ini menjuluki hasil karyanya "People Eaters". Anda penasaran kenapa disebut "People Eaters"? Lihat sendiri.





9. Larry Zengel and Brett Young of Hot House Glass in Bowling Green, Ohio

Kedua seniman ini bertemu saat kuliah seni. Lalu mereka bekerjasama membuat kelereng dengan tema "Pyromaniac" dan "Indie"





10. Akihiro Okama of Glass Studio Hand in Japan

Seniman terkenal di Jepang, Akihiro Okama, membuat kelereng dengan cara yang khas. Ia membuat pola dan garis pada kaca yang sangat lunak dan tipis, setelah itu, ia melelehkan cat di tengah pusat kaca sehingga kaca tersebut memuai dan berbentuk seperti bola.



Sumber :
abizmal.co.cc

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons